Hari pertama
yaitu tanggal 1 Juli 2012 kami melakukan survei lapang ke tempat pembuatan
miniatur pesawat yang berlokasi di belakang IPB. Pemilik tempat pembuatan
miniatur tersebut adalah Bapak Harto, beliau orang yang sangat disiplin dan
tegas. Kami pun mulai bertanya tentang pembuatan miniatur tersebut, namun
karena pekerjaan dan pesanan yang sangat banyak sehingga proses tanya jawab
tidak berlangsung dengan baik. Kami pun menjadi segan dan tidak enak hati untuk
kembali lagi kesana. Akhirnya kami mulai mencari tempat pembuatan miniatur
pesawat lain yang berada di jakarta.
Hari kedua yaitu tanggal 5 Juli 2012
kami mencari tempat miniatur pesawat di daerah Ciputat, Tangerang. Pemilik dari
tempat pembuatan miniatur tersebut adalah Bapak Bodong yang dibenarkan oleh
salah satu sumber. Pencarian tersebut berlangsung cukup lama. Kami
berputar-putar dan berkeliling di sekitar pondok pinang dan pondok indah. Namun
kami tidak menemukan apa yang kami cari melainkan kami ditunjukkan pada salah
satu preman jakarta yang bernama Bodong. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang
ke Bogor.
Saat terakhir pencarian |
Memulai Perjalanan Hari ke-3 berawal dari pembuat plakat. |
Hari ketiga yaitu tanggal 6 Juli
2012 kami berpetualang ke Kedung Halang untuk mencari tempat pembuatan plakat
yang berbahan dasar resin yang diolah secara langsung di tempat. Ketika kami
bertanya, pemilik toko plakat tersebut tidak mengizinkan untuk melihat proses
pembuatannya. Akhirnya kami mencari tempat lain dan bertanya kepada Bang Erik.
Bang Erik menunjukkan tempat pembuatan bak atau tong air yang berada di
Rancamaya dekat dengan rumahnya. Kami melanjutkan perjalanan untuk mencari
tempat tersebut. Dengan bermodalkan telepon dan motor kami akhirnya mendapatkan
tempat tersebut.
Depan gerbang. menunggu dibukain.. |
Kami mengetuk pintu pagar dan memencet bel namun tidak ada
tanggapan, sempat kami merasa hilang harapan di tempat tersebut. Sambil
menikmati pemandangan yang cukup indah seperti di puncak, terdengarlah suara
pintu pagar dibuka. Akhirnya kami disambut hangat dan riang tawa oleh pemilik
pabrik tersebut. Pabrik bak dan tong air itu bernama Fajar Raya Fiberglass. Pemilik pabrik tersebut bernama Niki Aditya lulusan
Universitas Atmajaya yang meneruskan bisnis keluarganya. Beliau sangat friendly dan antusias dengan kami yang
sama antusiasnya bertanya-tanya tentang pembuatan bak dan tong air tesebut.
Kami diperlihatkan proses dalam
pembuatan replika. Cetakan dari replika tersebut terbuat dari bahan kayu dan
triplek yang dibentuk sesuai keinginan. Untuk membuat replika yang baik dan
bagus harus menggunakan bahan resin serta fiber yang diperhalus dengan
menggunakan dempul. Resin yang dipergunakan sesuai dari karakteristik barang
yang dipesan. Misalnya tong air atau bak mandi menggunakan resin yang bernama
ortho-phthalic. Kami diperkenalkan dengan berbagai macam resin serta
kegunaannya, mulai dari yang biasa saja sampai dengan yang dapat menahan segala
jenis zat kimia. Ortho-phthalic untuk resisten terhadap air dan asam lemah,
iso-phthalic untuk resisten terhadap panas garam dan asam, bisphenotic untuk
resisten terhadap asam, alkali dan garam. Namun, bahan resin yang sering
digunakan di Fajar Raya Fiberglass ini adalah Ortho-phtalic. Kami juga diperlihatkan
proses pembuatan dan saat hasil dikeluarkan dari cetakan. Sebelum dilakukan pencetakkan, terlebih dulu
cetakan dioleskan mold atau wax dan PVA (Poly Vinil Acid) yang berguna dalam
proses pelepasan. Kemudian sang pemilik menunjukkan bahan yang digunakan dalam
pembuatan bak dan tong airnya, kami juga ditunjukkan jenis fiber yang sangat
halus yang diimpor dari luar negeri. Dalam pencetakkan bak atau tong dari
masternya mereka menggunakan katalis yang banyak sehingga sangat cair, resin
yang cair itu mempercepat proses pengeringan. Selain itu, pengeringan juga
tergantung pada cuaca. Kami juga diperlihatkan cara mengeluarkan cetakan resin tong
dari cetakan master-nya. Cara pelepasan tong yaitu dengan menggunakan pompa
udara bertekanan tinggi yang digunakan ketika cetakan benar-benar kering. Angin
bertekanan tinggi dimasukan antara celah cetakan resin dan cetakan master.
Secara otomatis cetakan resin akan terpisah, lalu diangkat secara hati-hati.
Barang-barang yang dihasilkan oleh Fajar Raya
Fiberglass sangatlah halus, karena memang menggunakan bahan dasar yang
berkualitas juga. Beliau menyebutkan bahwa sebagian besar bahan baku yang
digunakan banyak berasal dari negara lain atau impor. Terdapat tingkatan
kualitas jenis resin dan fiber berdasarkan penggunaanya juga. Banyak hal yang
telah dijelaskan oleh beliau mulai dari teknis pembuatan cetakan hingga teori
dalam penggunaanya. Akhirnya kami pulang ketika menjelang solat Jumat.
Foto bersama Pak Niki |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar